Keluarga presenter dan politikus Uya Kuya berduka atas kepergian ayahanda tercinta, Nararya Sutrasno, yang meninggal dunia pada Rabu, 30 Oktober 2024, pukul 10.00 WIB. Kabar duka ini disampaikan langsung oleh Uya Kuya melalui akun Instagram-nya, di mana ia mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam dan meminta doa untuk almarhum.
“Innalillahi wainnailaihi rojiun. Telah berpulang ke rahmatullah ayahanda tercinta, Bapak Nararya Sutrasno. Mohon doanya,” tulis Uya dalam unggahan yang sangat emosional. Pesan tersebut menggambarkan betapa besar kasih sayang Uya kepada sang ayah, yang selalu menjadi panutan dalam hidupnya.
Astrid Kuya: Memohon Pengampunan untuk Almarhum
Istri Uya, Astrid Kuya, juga berbagi kesedihan atas kepergian ayah mertuanya. Dalam pernyataannya, ia meminta agar masyarakat dapat memaafkan segala kesalahan yang mungkin telah dilakukan oleh almarhum semasa hidup. “Mohon doa dan dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya untuk almarhum ayah kami tercinta,” ungkap Astrid dengan penuh haru.
Pesan Astrid ini menunjukkan betapa pentingnya sikap saling memaafkan, terutama di saat-saat sulit seperti ini. Dalam tradisi masyarakat Indonesia, meminta maaf kepada yang telah pergi adalah bentuk penghormatan dan pengakuan atas hubungan yang telah terjalin.
Kenangan Indah Bersama Nararya Sutrasno
Bagi Uya Kuya, ayahnya adalah sosok yang tidak hanya memberikan dukungan, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang berharga. “Ayah selalu mengajarkan saya tentang pentingnya kejujuran dan tanggung jawab. Dia adalah sumber inspirasi bagi saya dan keluarga,” kenang Uya.
Nararya Sutrasno dikenal sebagai sosok yang ramah dan penuh kasih. Banyak orang yang mengenalnya mengungkapkan betapa menyenangkannya berinteraksi dengan almarhum. Kepribadiannya yang hangat membuat banyak orang merasa nyaman dan dihargai. “Kami akan merindukan senyumnya dan nasihat bijaknya,” ungkap seorang teman dekat keluarga.
Proses Pemakaman dan Rasa Kehilangan
Jenazah Nararya Sutrasno saat ini disemayamkan di rumah duka yang terletak di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Keluarga dan kerabat terdekat berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir. Uya dan Astrid berharap agar upacara pemakaman berjalan dengan khidmat dan penuh doa.
“Ini adalah momen yang sangat sulit bagi kami. Namun, kami ingin mengenang ayah dengan cara yang baik dan penuh kasih sayang,” ujar Uya. Rencananya, pemakaman akan dilakukan setelah prosesi ibadah, dan keluarga berharap semua yang mengenal almarhum dapat hadir.
Dukungan dari Publik dan Penggemar
Kabar duka ini tidak hanya menggetarkan hati keluarga, tetapi juga para penggemar Uya Kuya. Banyak dari mereka yang menyampaikan ucapan belasungkawa melalui media sosial. “Kami semua berdoa untuk almarhum. Semoga tenang di sisi Tuhan,” tulis seorang penggemar di Instagram.
Dukungan publik ini menunjukkan betapa besarnya perhatian dan kasih sayang yang diterima keluarga Uya Kuya. “Kami sangat berterima kasih atas semua doa dan dukungan. Ini sangat berarti bagi kami di saat-saat sulit seperti ini,” kata Astrid.
Refleksi dan Pesan Moral
Kepergian Nararya Sutrasno meninggalkan duka yang mendalam, tetapi juga mengingatkan kita akan pentingnya menghargai waktu bersama orang-orang tercinta. Uya dan Astrid berharap agar masyarakat dapat mengambil hikmah dari peristiwa ini. “Hidup ini berharga, mari kita saling menghargai dan mencintai satu sama lain,” ungkap Uya.
Astrid menambahkan, “Kami ingin semua orang tahu bahwa tidak ada yang lebih penting daripada keluarga. Mari kita saling mendukung dan menyebarkan cinta di antara kita.” Pesan ini menjadi pengingat bahwa di balik setiap kesedihan, ada pelajaran berharga yang dapat diambil.
Kesimpulan
Keluarga Uya Kuya kini tengah berduka, namun kenangan indah dan pelajaran hidup yang diajarkan oleh Nararya Sutrasno akan selalu diingat. Dalam situasi seperti ini, penting bagi kita untuk saling memberikan dukungan dan pengertian. Uya dan Astrid mengajak semua orang untuk terus mengenang kebaikan dan memperkuat tali persaudaraan.
Semoga almarhum Nararya Sutrasno mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan, dan semoga keluarga Uya Kuya diberikan kekuatan untuk melewati masa sulit ini. “Kami akan selalu mencintai dan mengenang ayah kami,” tutup Uya dengan harapan.