banner 728x250

Tragedi di Balik Pintu Rumah: Pelajar SMA Setubuhi Adik Temannya yang Masih Kecil

banner 120x600
banner 468x60

Dalam peristiwa yang mengguncang masyarakat Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, seorang pelajar SMA yang berinisial YFSP (17 tahun) telah melakukan tindak keji terhadap temannya yang masih berusia SD. Korban, yang juga adik kandung dari pelaku, mengalami pelecehan seksual dan pemerkosaan di dalam rumah teman pelaku.

Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Nagekeo, Iptu Dominggus Duran, peristiwa ini bermula ketika korban berkunjung ke rumah teman pelaku. Di sana, pelaku merayu korban dengan memberikan handphone agar korban menonton video kartun Upin dan Ipin. Saat korban sedang asyik menonton, pelaku dengan biadab membuka paksa pakaian korban dan mencabulinya.

banner 325x300

“Pada saat korban menonton, tersangka kemudian membuka paksa pakaian korban dan mencabulinya,” ungkap Iptu Dominggus.

Setelah melampiaskan nafsunya, pelaku mengancam korban agar tidak menceritakan kejadian tersebut kepada siapa pun. Namun, saat korban kembali ke rumah, ibunya, MAB (35), langsung menyadari ada yang tidak beres saat melihat bercak darah di celana anaknya.

“Saat kembali ke rumah, ibu korban, MAB (35) kaget dengan bercak darah di celana korban. Ia kemudian membawa korban ke petugas medis,” jelas Iptu Dominggus.

Setelah diperiksa oleh petugas medis, terungkap bahwa korban telah disetubuhi secara paksa. Mendengar pengakuan korban, sang ibu langsung melaporkan kasus tersebut ke Polsek Boawae. Pelaku akhirnya diringkus dan dijebloskan ke sel.

“Petugas medis akhirnya mengungkapkan jika korban disetubuhi secara paksa,” tambahnya.

Saat ini, berkas penyidik sudah melimpahkan berkas perkara ke Kejaksaan Negeri Ngada, dan berkas perkara dinyatakan P21 (lengkap) oleh kejaksaan. Dalam waktu dekat, kasus ini akan disidangkan.

Tragedi ini tentu menimbulkan rasa geram dan prihatin di masyarakat Nagekeo. Bagaimana mungkin seorang pelajar SMA tega menyetubuhi adik temannya yang masih sangat belia? Tindakan bejat ini tidak hanya melukai korban secara fisik, namun juga secara psikologis. Korban akan terpaksa menanggung trauma yang mendalam atas kejadian ini.

Kasus ini menjadi peringatan keras bagi kita semua untuk selalu waspada dan menjaga anak-anak dari bahaya pelecehan seksual. Orang tua, sekolah, serta masyarakat harus bersatu padu dalam menjaga dan melindungi generasi penerus bangsa. Semoga kasus ini dapat menjadi pelajaran berharga agar tidak terulang kembali di kemudian hari.

banner 325x300