Kota Medan kembali dibuat heboh dengan aksi pencurian yang melibatkan seorang IRT, Kartika Simanjuntak, bersama pacar dan anaknya. Kasus ini bermula ketika Kartika berencana untuk membeli sepeda motor dari seorang sales. Namun, rencana tersebut berubah menjadi tindakan kriminal yang mengejutkan.
Pada 22 Agustus 2024, Kartika mengundang korban untuk bertemu di sebuah gerai es krim. Dengan akting yang meyakinkan, ia menunjukkan niat untuk membeli motor. “Saat korban hendak pulang, ia menyadari motornya hilang dari parkiran,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Medan Tuntungan, Ipda Syawal Sitepu. Korban pun segera melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
Penyelidikan dilakukan, dan Niko, anak Kartika, berhasil ditangkap. Dalam pemeriksaan, Niko mengungkapkan bahwa mereka telah merencanakan pencurian ini jauh-jauh hari. Seminggu sebelum pencurian, Kartika sudah mengajukan tawaran untuk membeli motor, dan saat itu, Niko dan Charles meminjam motor korban dengan alasan membeli nasi. Sayangnya, keduanya justru memanfaatkan kesempatan untuk menggandakan kunci motor.
Setelah pertemuan di gerai es krim, Niko mengambil motor korban menggunakan kunci yang sudah digandakan. “Mereka berhasil mencuri motor dan menjualnya dengan harga Rp 3,5 juta, yang dibagi di antara mereka bertiga,” tambah Syawal.
Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi masyarakat tentang pentingnya kewaspadaan saat menjalin transaksi dengan orang yang tidak dikenal. Tiada salahnya untuk selalu mengecek latar belakang orang sebelum melakukan transaksi besar.
