🖋️ oleh PixelScribe | 7 Mei 2025
Dear Skype,
Hari ini, 5 Mei 2025, kamu resmi pamit. Tidak ada perpisahan megah, tak ada panggilan video terakhir yang ditayangkan serentak di seluruh dunia. Hanya sebuah laman web baru, yang menuntun kami menuju Microsoft Teams, dan sebaris instruksi untuk mencadangkan kenangan—sebelum kamu benar-benar hilang dari server.
Tapi izinkan kami menuliskan ini:
Bagi kami, kamu bukan sekadar aplikasi. Kamu saksi bisu banyak momen yang tak akan pernah diulang.
📼 Tahun-Tahun Emas yang Tak Tergantikan
Masih ingat 2003? Saat koneksi internet masih minta izin ke orang tua, dan webcam adalah barang mewah. Kamu datang seperti keajaiban—membawa suara dari negeri lain, mempertemukan kekasih lintas benua, menghubungkan keluarga yang terpisah ribuan kilometer.
Kamu mengubah komputer menjadi portal cinta dan cerita. Kamu membuat kami merasa dekat, meski dunia nyata memisahkan kami.
Dan siapa yang bisa melupakan ringtone ikonikmu?
Nada panggilan Skype itu pernah berarti: “Seseorang di luar sana sedang menunggumu bicara.”
🧠 Kamu Tidak Sempurna, Tapi Kamu Nyata
Koneksi kadang patah. Suara sering bergema. Video sering nge-freeze. Tapi kami tetap bertahan. Karena kamu bukan hanya alat komunikasi, kamu adalah pintu menuju kedekatan.
Pelajar LDR, pekerja migran, keluarga TKI, pebisnis skala kecil—semua pernah berterima kasih padamu. Bahkan setelah dibeli Microsoft pada 2011, dan namamu mulai berubah—kamu masih mencoba bertahan.
Namun seiring waktu, dunia berubah lebih cepat dari yang bisa kamu kejar.
🏢 Kamu Dikalahkan Bukan oleh Lawan, Tapi oleh Saudara
Ironis, ya? Bukan Zoom, WhatsApp, atau Google Meet yang mematikanmu. Tapi Teams—adikmu sendiri, anak kandung Microsoft yang tumbuh di bawah atap yang sama.
Teams itu canggih, ya. Bisa integrasi, bisa kerja bareng, bisa konferensi ratusan orang. Tapi… apa dia tahu caranya mendengarkan tawa pacar dari seberang waktu?
Dia mungkin unggul dalam produktivitas, tapi kau unggul dalam perasaan.
Dan sayangnya, dunia kini lebih memilih efisiensi daripada empati.
📦 Kami Diminta Pindah Rumah, Tapi Rumah Itu Sudah Tak Sama
Ya, kami bisa login Skype lewat Teams. Ya, data kami bisa dicadangkan hingga Januari 2026. Tapi…
apakah kenangan bisa dimigrasi?
Apakah perasaan bisa di-export ke Excel dan disimpan di cloud?
Kami bisa saja pindah, tapi hati kami tertinggal di chat history lama, di daftar kontak usang, di foto-foto pixelated hasil tangkapan webcam 2010.
🕯️ Terima Kasih Telah Menjadi Teman Kami
Skype, kamu telah mengajarkan kami arti komunikasi di era awal digital.
Kamu membuat teknologi terasa manusiawi.
Kamu bukan hanya tools, kamu adalah jembatan rasa.
Kini kamu pergi, bukan karena gagal—tapi karena zaman berubah. Dan tidak semua hal indah bisa bertahan dalam dunia yang gila akan modernisasi.
Jadi inilah surat terakhir kami untukmu.
Terima kasih, Skype. Kami tidak akan uninstall kamu dari hati kami.
Kami hanya akan menyimpanmu dalam folder paling dalam: nostalgia.
📌 Penutup
Jika Teams adalah masa depan komunikasi profesional, maka Skype adalah warisan emosional dunia digital.
Dan saat sejarah menulis tentang era komunikasi internet, kamu akan tetap disebut.
Bukan karena fiturnya, tapi karena rasanya.
