Pada tanggal 12 November 2024, Polsek Cisauk melakukan penggerebekan di sebuah gudang yang diduga digunakan untuk memproduksi minuman keras ilegal di Jalan Eluka, Kelurahan Bakti Jaya, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan. Penggerebekan ini dilakukan setelah pihak kepolisian menerima laporan dari masyarakat yang mencurigai adanya aktivitas ilegal di lokasi tersebut.
Kapolsek Cisauk, AKP Dhady Arsya, menjelaskan bahwa setelah mendapatkan informasi, tim operasional segera melakukan penyelidikan. “Sekitar pukul 12.00 WIB, kami menemukan seorang pria berinisial A yang sedang memproduksi arak,” ujarnya dalam konferensi pers. Dari penggerebekan tersebut, pihak kepolisian berhasil mengamankan tiga orang tersangka, yaitu A (40), L (43), dan AM (46).
Menurut Dhady, barang bukti yang ditemukan di lokasi sangat signifikan. “Kami menyita 270 botol plastik berisi miras, 12 botol kaca, dan tiga jeriken berisi arak. Selain itu, ada juga 200 botol plastik kosong yang menunjukkan aktivitas produksi yang cukup besar,” tambahnya.
Dari informasi yang diperoleh, sebagian besar produk ilegal tersebut sudah beredar di wilayah Tangerang Selatan dan sekitarnya. “Kami akan terus menyelidiki untuk mengungkap jaringan distribusi yang lebih luas,” tegas Dhady.
Kasus ini semakin menarik perhatian karena ada dugaan bahwa gudang tersebut dimiliki oleh seorang petinggi partai politik. Menurut informasi yang beredar, orang tersebut sebelumnya juga pernah diperiksa oleh pihak kepolisian sebagai saksi. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai keterlibatan politik dalam praktik ilegal ini. “Kami akan menyelidiki lebih lanjut tentang keterlibatan orang tersebut,” tegas Kapolsek.
Masyarakat berharap agar proses hukum berjalan dengan transparan. Beberapa warga yang ditemui menyatakan dukungannya terhadap tindakan tegas kepolisian. “Kami berharap semua pelaku diadili sesuai hukum yang berlaku,” kata seorang warga setempat. Penggerebekan ini diharapkan bisa menjadi sinyal bagi pelaku lain untuk menghentikan praktik ilegal yang merugikan masyarakat.
